Tugas RPP 3



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMK DINAMIKA PEMBANGUNAN 1 JAKARTA

Mata Pelajaran                        : Kompetensi Kejuruan Audio Video (V4) 
Kelas                                       : XI TAV 1 dan 2
Semester                                  : Genap/4
Program Studi                         : Teknik Elektronika Audio Video  
Standar Kompetensi               : Menjelaskan Prinsip Pembuatan Master.
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (nilai religius).
1.1.   Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran tuhan yang menciptakan

1.2.   Mendeskripsikan kebesaran tuhan yang mengatur karakteristik fenomena suara dan getaran.

1.3.   Mengamalkan nilai-nilai kejujuran dan semangat dengan keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupam sehari-hari.
2.      Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaualan dunia (nilai sosial).
2.1.   Menunjukkan prilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu,kreatif, mandiri, kerja keras, inovatif, komunikatif, tanggung jawab dan disiplin dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

2.2.   Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.      Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusian kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
3.3.   Mengidentifikasi Kebutuhan Alat untuk Rekaman.
Indikator pencapaian kompetensi                   :
1.      Siswa kelas X TAV 1 dan 2 mampu menjelaskan macam –macam peralatan untuk perekaman menggunakan model pembelajaran E-Learning dengan  KKM 75.
2.      Siswa kelas X TAV 1 dan 2 mampu menyebutkan karakteristik peralatan yang digunakan untuk perekaman menggunakan model pembelajaran E-Learning dengan KKM 75.
Alokasi Waktu                        : 2 45 Menit ( 1 Pertemuan )
Pertemuan 3
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik akan dapat :
1.      Siswa kelas XI TAV 1 dan 2 akan dapat menjelaskan peralatan        untuk perekaman menggunakan model pembelajaran E-      Learning dengan KKM 75.
2.      Siswa kelas XI TAV 1 dan 2 akan dapat menyebutkan       peralatan yang digunakan untuk perekaman menggunakan       model pembelajaran E-Learning dengan KKM 75. 
B.    Materi Pembelajaran
1.      Kebutuhan alat untuk merekam seperti :
Ø  Mikropon
Ø  Mixer
Ø  Equalizer
Ø  Audio generator  
Materi terlampir
C.    Nilai Karakter bangsa       dan Nilai       Kewirausahaan yang       diterapkan
1.      Religius
2.      Jujur
3.      Semangat
4.      Rasa ingin tahu
5.      Disiplin
6.      Mandiri
7.      Kreatif
8.      Inovatif
9.      Komunikatif
10.  Tanggung jawab
11.  Kerja keras
D.    Metode Pembelajaran
1.Ceramah
2.Tanya-jawab
3.E-learning
E.  Langkah-langkah Kegiatan
1.    Pendahuluan, 15 Menit 
a)   Orientasi
1.   Guru menampilkan slide gambar power point macam-macam     peralatan yang digunakan untuk perekaman.  
b)  Apersepsi

1.   Ketua kelas menyiapkan teman-temannya duduk untuk berdoa     dan dilanjutkan dengan memberi salam.
2.   Guru mengabsen peserta didik yang hadir mengikuti     pembelajaran.
3.   Peserta didik menyiapkan buku pelajaran dan tugas yang telah     diberikan sebelumnya.
c)   Motivasi

1.      Guru memberikan penjelasan singkat kegunaan kebutuhan       alat untuk rekaman.
2.      Inti, 60 Menit

a)   Eksplorasi
1.   Peserta didik mendefinisikan sendiri materi sesuai pengetahuan     yang dimiliki dan dibantu guru mendefinisikanya dari buku     modul mastering (pre-test).
2.   Peserta didik menyimak materi yang akan dijelaskan oleh guru      dengan diberikan contoh slide gambar.
3.   Peserta didik membaca dan menulis materi yang ditampilkan     dalam media pembelajaran power point. 
b)  Elaborasi
1.   Guru menggunakan media pembelajaran power point dan modul      mastering audio sebagai sarana pembelajaran
2.   Guru memberikan kesempatan bertanya mengenai materi yang      telah dijelaskan (post-test).   
3.   Peserta didik bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan      oleh guru.
c)   Konfirmasi
1.   Peserta didik membacakan dan menuliskan kembali materi     yang telah dijelaskan oleh guru.
2.   Guru memberikan latihan soal tentang materi yang telah     dijelaskan.
3.   Peserta didik mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh     guru.
3. Penutup, 15 Menit
1.      Guru dan peserta didik secara bersama-sama membahas latihan soal yang telah dikerjakan
2.      Guru memberikan tugas melalui internet di blogspot untuk dikerjakan dirumah.
3.      Guru menyampaikan rencana materi pembelajaran selanjutnya di blogspot.
F.      Alat dan Bahan Sumber Belajar
a)      Alat
1.      Laptop
2.      Proyektor dan Layar
3.      Spidol dan Penghapus
4.      White Board
5.      Internet blogspot
6.      Power point macam peralatan rekaman
b)      Sumber Belajar
1.      Buku model mastering
2.      Kristianto sumoro hadi Yp,Penghantar ilmu akustik, Jakarta, Hadi sumoro, 2008
3.      Sinclair R Ian, Rekaman dan reproduksi HI-FI, Jakarta, PT.Elexmedia Komputindo, 1988
4.      Indrawan,teknik servis /Reparasi tape recorder, Jakarta, Bintang terang jakarta, 1987.
5.      Internet.
G.    Penilaian
1.          Pre-test
2.          Post-test
3.          Latihan soal
4.          Tugas
Penilaian Terlampir



















Jakarta, 24 Nopember  2013
Guru Pamong
Mahasiswa PPL


Rahmat Sudrajat, S.Pd
Yan Fauzi Budiman
NIP :
NIM : 5215087487
Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Drs.Mufty Ma’sum, M.Pd
NIP :
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta

MULYANA, S.H
NIP :



Lembar Latihan soal
         Nama Peserta didik                 :
         Kelas                           :
         Indikator                                 :
1.      Siswa kelas XI TAV 1 dan 2 mampu menjelaskan macam-macam kebutuhan peralatan  yang digunakan untuk rekaman dengan KKM 75 .
No
Soal
Skor Maksimal
Skor Siswa
1
Jelaskan  peralatan yang digunakan untuk  perekaman ? 
10

2.
Jelaskan mengenai peralatan mikropon untuk rekaman ?
10

3.
Jelaskan mengenai peralatan audio mixer untuk rekaman ?
10

4.
Jelaskan mengenai equalizer yang digunakan untuk perekaman ?
10

5.
Jelaskan mengenai  peralatan audio compressor ?
10

Jumlah skor maksimal
50

Nilai Siswa =  100
Penskoran :
No
Nilai
Keterangan
1
100 – 90
Sangat baik
2
80 – 70
Baik
3
60 – 50
Cukup
4
50 – 40
Kurang
5
30 – 10
Sangat Kurang
Catatan : Standar KKM untuk mata pelajaran produktif sekolah =  75.
Nilai latihan soal dan tugas ditambah untuk mencapai KKM.
Jawaban Latihan soal
1.      Jelaskan  peralatan yang digunakan untuk  perekaman yang anda ketahui ?
Jawab :
Ø  Mikropon
Ø  Audio mixer
Ø  Audio reverb
Ø  Equalizer
Ø  Audio Compressor
Ø  Audio Multigate
Ø  Komputer (DAW / PC)
Ø  Soundcard
2.      Jelaskan  mengenai peralatan mikropon untuk rekaman  ?
Jawab :
           Mikropon  adalah suatu alat yang dapat mengubah getaran suara menjadi getaran lsitrik. Mikropon merupakan salah satu sumber pokok berkaitan dengan masukan sinyal pada studio rekaman / studio produksi.
3.      Jelaskan mengenai peralatan audio mixer untuk rekaman?
Jawab :
           Dalam dunia audio profesional sebuah mixing consule, analog maupun digital atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) merupakan peralatan elektronika berfungsi memadukan suara atau mencampur suara beberapa sinyal audio.
4.      Jelaskan mengenai equalizer yang digunakan untuk peralatan perekaman?
Jawab :
Equalizer grafik dan equalizer parametric.
5.      Jelaskan mengenai peralatan audio compressor untuk rekaman ?
Jawab :
              audio Compressor digunakan agar suara lebih stabil. Dalam proses perekaman, Audio C ompressor digunakan pada saat proses rekaman. Untuk rekaman. Compressor dapat digunakan sebelum sinyal masuk ke tape / hard disk. Aplikasi ini, Compressor berguna untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak sampai terjadi digital clipping.

         Lembar Tugas 
         Nama Peserta didik                 :
         Kelas                                       :                                              
         Indikator                                 :
1.      Siswa kelas XI TAV 1 dan 2 mampu menyebutkan  karakteristik peralatan yang digunakan untuk perekaman.
No
Soal
Skor Maksimal
Skor Siswa
1
Sebutkan  mengenai peralatan equalizer yang dipakai untuk rekaman ?
10

2.
Sebutkan spesifikasi komputer yang digunakan dalam peralatan perekaman suara ?
10

3.
Sebutkan istilah untuk sound card ?
10

4.
Sebutkan driver musik yang digunakan pada sound card ?
10

5.
Sebutkan  peralatan yang biasa digunakan pada studio digital ?
10

Jumlah skor maksimal
50

Nilai Siswa =  100
Penskoran :
No
Nilai
Keterangan
1
100 – 90
Sangat baik
2
80 – 70
Baik
3
60 – 50
Cukup
4
50 – 40
Kurang
5
30 – 10
Sangat Kurang
Catatan : Standar KKM untuk mata pelajaran produktif sekolah =  75
Nilai latihan soal dan tugas ditambah untuk mencapai KKM.
Jawaban Tugas
1.      Sebutkan spesifikasi  peralatan equalizer untuk rekaman ?
Jawab :
            Fungsi umum dari equalizer adalah untuk memunculkan atau meniadakan frekuensi tertentu dalam teknologi rekaman digital keberadaan audio equalizer digantikan dengan equalizer yang terdapat didalam software rekaman.
2.      Sebutkan  spesifikasi komputer yang bisa digunakan dalam peralatan rekaman ?
Jawab :
           Komputer dapat digunakan disemua proses pembuatan master mulai dari rekaman hingga mastering. Tetapi peranan komputer lebih banyak pada proses premaster dan mastering. Satu unit komputer yang dapat digunakan minimal Pentium III atau AMD Duron 1,2 GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CD RW.
3.      Sebutkan salah satu istilah untuk sound card ?
Jawab :
Audio converter berfungsi sebagai interface dengan komputer.
4.      Sebutkan  driver musik yang digunakan pada sound card ?
Jawab :
Ø  ASIO
Ø  MME
Ø  WDM
Ø  GSIF
5.      Sebutkan  peralatan rekaman yang biasa digunakan pada studio digital ?
Ø  Komputer
Ø  Sound card
Ø  Multitarck Software
Ø  Mikropon
Ø  Mixer
Ø  Audio Reverb.


             Materi pelajaran
Pendahuluan
Alat musik menghasilkan gelombang audio. Ketika orang berbicara atau menyanyi maka dihasilkan gelombang audio. Gelombang audio itulah yang akan direkam dan diproses menjadi sebuah lagu. Peralatan yang digunakan didalam proses rekaman meliputi :
Materi
1. Mikropon
Mikropon  adalah suatu alat yang dapat mengubah getaran suara menjadi getaran lsitrik. Mikropon merupakan salah satu sumber pokok berkaitan dengan masukan sinyal pada studio rekaman / studio produksi. Karena mikropon pada umumnya sangat peka dalam menerima getaran suara, peletakan mikropon memerlukan pengaturan khusus agar suara-suara yang tidak ikut masuk menggetarkan membrane mikropon. Terdapat beraneka jenis mikropon yang mempunyai karakteristik berbeda oleh karena itu untuk terapan yang berbeda diperlukan jenis mikropon yang berbeda. Agar hasilnya optimal diperlukan keterampilan pemilihan mikropon yang sesuai dengan tujuan pengambilan suara.
2. audio mixer

Dalam dunia audio profesional sebuah mixing consule, analog maupun digital atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) merupakan peralatan elektronika berfungsi memadukan suara. Lebih popular dengan istilah ‘mixing’ pengaturan jalur (routing) dan merubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier. Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik, sistem pengaturan suara, dunia penyiaran baik radio maupun televise. Audio mixer juga diperlukan dalam proses pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya sangatlah tidak efisien jika digunakan masing-masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian suara vocal penyanyi dan alat-alat musik yang dimainkan oleh band pengiringnya. Disini audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing-masing mikropon yang terpasang, mangatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vocal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
Mixer merupakan perangkat paling popular setelah mikropon, lebih dikenal dengan sebutan mixer, mungkin kebanykan orang menyebut demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian menyeimbangkan, menjadi dua kanal (L-R) untuk stereo, dan satu untuk mono. Kemudian mnegirim ke cross-over, selanjutnya ke power amplifier.           
Audio mixer berfungsi untuk mencampur beberapa sinyal audio pada masa sekarang. Studio rekaman banyak menggunakan audio mixer digital maupun dalam bentuk software. Namun menu pada audio mixer tersebut sama dengan audio mixer pada umumnya.
Menu umum pada pada mixer
a.       Gain
Disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel mixing consule. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang diinginkan diterima oleh consule. Apakah berupa sinyal mica tau berupa sinyal line(key board, tape deck, dll). Tombol ini akan sangat membantu untuk mangatur sinyal yang akan masuk ke consule. Bila terlalu lemah maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi
Contoh : untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak memiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih sedangkan untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk ke mixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan distrosi sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan aka n menyebabkan noise.
b.      Eq Pada Channel
Pada setiap channel dimixing console selalu terdapat equalizer section. Fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk memodifikasi suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound enginer melakukan perubahan sound melalui eq berujuan yaitu :
Ø  Untuk merubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai.
Ø  Untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah. Misalnya feedback dengung, overtune.
c.       Eq yang fix
            Yang dimaksud fix adalah pada equalizer tersebut tidak memiliki tombol untuk memilih frekuensi yang aka n disetting. Karena frekuensi  yang akan “dikerjai” telah ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada equalizer jenis ini mirip dengan pembangian yang terdapat pada cross over, hanya terdiri atas :
Ø  Low, dan High pada Equalizer 2 way
Ø  Low, Mid dan High pada Equalizer 3 way
Ø  Low, Low-mid ,  High-mid dan High Equalizer pada 4 way
d.      Sweepable Equalizer
            Biasa disebut quasi parametric atau semi parametric ( bukan full parametric-karena tanpa pengatur bandwith) pada Equalizer yang full parametric dapat dilakukan pengaturan untuk setiap parameternya. Apakah itu parameter frekuensi, bandwidth, ataupun parameter level.
e.       Line Input
Masukan selain masukan mic namun terpisah ( biasanya dengan jack guitar balance/TRS)
f.       Insert
            Digunakan untuk mengolah sinyal melalui effect seperti gate, compressor atau Equalizer hanya untuk channel yang diinsert saja, berfungsi bila kita ingin menggunakan effect atau apapun untuk memproses hanya satu channel saja yang kita inginkan. Karena insert adalah jalur untuk mengalirkan dan menerima kembali sinyal yang telah diproses oleh effect atau perangkat apapun.
Struktur audio mixer
Jalur masukan (input) biasanya dibagi menjadi beberapa bagian:
Ø  Input jack / penguat muka mikropon
Ø  Basic input controls
Ø  Channel EQ
Ø  Bagian Routing termasuk Direct  out, Aux Send
Ø  Input Fades
Ø  Sub groups faders
Ø  Ouput Control termasuk master level control, EQ dan Matrix Rounting.  




3. Equalizer
Fungsi umum dari equalizer adalah untuk memunculkan atau meniadakan frekuensi tertentu dalam teknologi rekaman digital keberadaan audio equalizer digantikan dengan equalizer yang terdapat didalam software rekaman. Karakteristik equalizer tersebut sama dengan equalizer pada umumnya, equalizer secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu grafik dan parametric. Equalizer sebaiknya digunakan sesudah proses tracking. Artinya pada saat merekam suatu suara, baik itu vocal atau gitar, dianjurkan untuk tidak mengequalizer-nya terlebih dahulu. Biasakanlah untuk mencari sound yang terbaik pada saat merekam. Mungkin dengan merubah letak mikropon, mengganti mikropon atau alat musik, yang harus diingat, tak dapat diboost/cut apa yang tidak ada dari awal.
Parametric Equalizer memiliki tiga buah parameter yang dapat distel yaitu :
Ø  Center Frekuensi : frekuensi tengah yang ingin dicut/ boost.
Ø  Gain : jumlah cut/Boost dalam satuan dB.
Ø  Q factor : lebar atau sempitnya bandwidth dari frekuensi yang di cut/Boost.
Ø  Q Factor : semakin tinggi angkanya, semakin sempit frekuensi semakin rendah Q nya, semakin lebar frekuensi yang kena.
            Selain bell shape EQ yang terdapat ditentukan Q-nya, dikenal juga yang namanya shelving EQ. pada Shelving EQ, bandwidth dan center frekuensi tidak lagi relevan. Sebagai gantinya f dideskripsikan seabagai cut-off dan g adalah slopenya.
Low Shelf EQ             : semua frekuensi dibawah f yang ditentukan akan terkena boost / cut.
High Shelf EQ                        : semua frekuensi diatas f yang ditentukan akan terkena boost / cut.
High Pass EQ              : Semua frekuensi diatas f yang ditentukan akan dipotong / dibuang
Low Pass EQ              : Semua frekuensi diatas f yang ditentukan akan dipotong / dibuang
Low cut filter : digunakan ketika merekam vocal dengan jarak dekat. Karena ada proximity effect juga menjaga getaran seperti dari kaki A.
            Apabila terpaksa mengequalizer lebih dari 6 dB, ubah posisi mikropon atau tune alat musik untuk mendapatkan sound yang diinginkan. Apabila melakukan pekerjaan mixing sementara orang lain yang melakukan tracking, maka harus menggunakan equalizer. Dalam hal ini cobalah untuk menghindari penggunaan dari 9 Db. Penggunaan equalizer, terutama saat melakukan boost, memiliki efek samping yaitu phase shifting. Lebih baik untuk melakukan cut, karena efek samping tidak sebesar mem-boost.
4. Audio Reverb
Reverb adalah suatu efek yang terjadi karena suara yang dipantulkan. Tiap ruangan memiliki karakteristik yang berbeda ditentukan oleh beberapa factor. Sama dengan equalizer, audio reverb juga telah tersedia didalam software rekaman.  Ketika mixing reverb biasanya digunakan sebagai efek send alasannya adalah : ketika sebuah lagu dimixing cukup hanya menggunakan dua atau tiga unit reverb saja. Apabila digunakan dalam posisi insert, maka harus dipasang sebuah unit pada setiap channel yang membutuhkan reverb sedangkan dalam posisi send cukup buka aux bus dari channel yang ingin diberi efek. Selain menghemat CPU, Dengan hanya menggunakan satu atau dua buah unit saja, maka hasil mixing akan terdengar lebih menyatu karena karakteristik reverbnya sama. Reverb terjadi karena adanya pantulan dari suaranya sendiri. Tiap ruangan memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini ditentukan oleh beberapa faktor, seperti;
a.       Bahan dan bentuk dari dinding ruangan.
b.      Luasnya ruangan
c.       Banyaknya material/benda-benda didalam ruangan tersebut
            Pre delay : pantulan pertama yang mempersepsikan ukuran ruangan. Perencanaan dapat menghitung jarak pre delay berdasarkan luas ruangan yang ada dengan patokan suara merambat sejauh 343 meter perdetik. Otak manusia mempersepsikan reverb kerika jarak pre delay adalah kurang dari 100 ms. Apabila lebih dari itu, maka dibilang adalh echo.
            High cut : untuk memotong frekuenso tinggi reverb. Karena apabila suara dipantulakan, maka akan kehilangan sebagian dari frekuensi tinggi. Selain itu frekuensi tinggi sangat mudah untuk diserap oleh material seperti karpet atau pakaian. Jadi, inilah yang dicoba untuk di simulasi oleh reverb unit dengan mengatur parameter.
Diffusion : pengaturan untuk mendapatkan kejelasan reverb.    
 

5. Audio Compressor     
    
     Compressor adalah sebuah alat yang termasuk dalam kategori “gain based”. Sewaktu menyetel parameter-parameter yang terdapat pada sebuah unit compressor, digunakan satuan dalam dB. Compressor berguna untuk membuat sinyal lebih stabil atau rata. 
            audio Compressor digunakan agar suara lebih stabil. Dalam proses perekaman, Audio C ompressor digunakan pada saat proses rekaman. Untuk rekaman. Compressor dapat digunakan sebelum sinyal masuk ke tape / hard disk. Aplikasi ini, Compressor berguna untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak sampai terjadi digital clipping.
Yang termasuk dalam kategori compressor antara lain :
Ø  Limiter                      : output konstan, tidak peduli besar kecilnya sinyal yang masuk.
Ø  Brick Wall Limiter    : limiter yang digunakan pada saat mastering
Ø  Frekuensi Select Com           : bekerja pada satu band frekuensi yang telah ditentukan. Contohnya deesser. Deesser bekerja pada frekunsi sekitar 5 – 8 KHz dan berguna untuk menekan bunyi SSSh dari Vocal.
Ø  Multi band Comprsr : banyak digunakan untuk mastering dibagi menjadi beberapa bandwith masing-masing dengan pengaturan yang berbeda berguna untuk menekan frekuensi tanpa harus menggunakan equalizer.
            Apabila digunakan dengan baik dan benar, sebagian besar pendengar yang awam tidak akan menyadari bahwa compressor telah digunakan. Telingan manusia cenderung lebih peka terhadap perubahan pitch, dari pada perubahan amplitudo. 
            Umumnya sound engineer mengerti musik. Tentu mengerti selain nada dan irama perubahan dinamika atau keras lembutnya sebuah lagu yang sangat berpengaruh pada keindahan lagu tersebut. Apalagi untuk lagu klasik.
            Threshold adalah titik minimal yang membuat compressor bekerja. Misalnya threshold diatur pada -20 dB. Berarti, semua sinyal yang melewati -20dB akan diproses. Sinya yang tidak dilewati -20 dB tidak akan diproses.
            Ratio adalah perbandingan atau jumlah kompresi yang akan dikenakan pada sinyal audio yang melewati batas threshold yang telah ditetapkan. Contoh : ratio diatur pada perbandingan 3 : 1. Jadi, misalkan sinyal akan dikompres dengan perbandingan 3 : 1, jadi misalkan sinyal berada pada -14 berati melewati ratio dengan jumlah 6 dB lalu akan dikompress dengan perbandingan 3 : 1. Maka akan didapat hasil 2. Nah ini yang ditambah pada threshold – 20 dB diatas. Hasil akhir adalah -18 dB.   
Beberapa compressor memiliki pengaturan yang disebut hard knee atau softknee. Perbedaannya adalah pada hardknee, ketika sinyal masih dibawah threshold, sama sekali tidak decompress. Begitu melewati threshold, maka compressor langsung bekerja. Pada softknee, ketika sinyal mulai mendekati threshold compressor mulai bekerja.
Contohya :
Dahulu sewaktu rekaman di pita analog, ketika seorang sound engineer merekam material yang memiliki perubahan dinamika tinggi, maka dia akan menurunkan volume sehingga bagian yang berdinamika kuat tidak mengakibatkan distorsi. Masalahnya ketika volume diturunkan, maka bagian yang lembut dekat pada noise floor, menjadi tak terdengar jelas karena tertutup oleh suara seperti “SSsssshhh”. Dengan menggunakan compressor, maka sound engineer dapat menstabilkan materi sehingga volume keseluruhan dapat diangkat dan mengurangi noise.   
6. Audio Multigate
Multigate  bisa dianalogikan sebagai volume control otomatis. Ketika menerima trigger berupa suara. Maka volume akan terbuka dan ketika suara tidak ada, maka volume akan ditutup lagi begitu siyal yang berada dibawah titik batas yang ditentukan.
a.       Titik batas yang ditentukan disebut threshold
b.      Seberapa cepat volume dibuka disebut attack
c.       Seberapa cepat volume itu ditutup kembali disebut release
d.      Volume tidak sepenuhnya mati disebut range
Multigate bisa dipasang di drum sebagai noise gate. Missal dipasang di bass drum, ketika bass tidak dibunyikan, maka tidak ada suara yang dilewatkan, tetapi ketika dibunyikan maka volume akan otomatis terbuka.
Fungsi lain adalah sebagai trigger. Missal dipasang pada snare drum, ketika snare dipukul maka akan mentrigger efek (synthesizer) dan bersamaan akan mengeluarkan bunyi efek yang diinginkan.


    
7. komputer (PC)
Komputer dapat digunakan disemua proses pembuatan master mulai dari rekaman hingga mastering. Tetapi peranan komputer lebih banyak pada proses premaster dan mastering. Satu unit komputer yang dapat digunakan minimal Pentium III atau AMD Duron 1,2 GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CD RW. Sebenarnya spesifikasi di atas lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan dari softwarenya perekaman yang digunakan sebab tiap-tiap software membutuhkan spesifiikasi minimal yang berbeda –beda.


8. Sound Card
Selain processor, ram, dan harddisk, soundcard merupakan elemen yang paling penting pada rekaman berbasis komputer sebab kualitas suara yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh soundcard. Sound card atau biasa juga disebut audio converter terbagi menjadi beberapa bentuk lain, onboard, PCI, USB, dan firewire. Soundcard dengan koneksi USB maupun firewire pada mulanya ditujukan untuk para pengguna laptop, tetapi saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku. Hal yang harus diperhatikan dalam memilih soundcard yaitu resolusi dan sample rate. Missal 16 bit/44.1 KHz, 24 bit/96KHz dll. Semakin besar resolusi maupun sample rate kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik walaupun pada akhirnya lagu akan di-burn ke CD yang hanya memiliki resolusi 16 bit/44.1 KHz.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar