RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMK DINAMIKA PEMBANGUNAN 1 JAKARTA
Mata
Pelajaran :
Kompetensi Kejuruan Audio Video (V4)
Kelas
: XI
TAV 1 dan 2
Semester
: Genap/4
Program
Studi : Teknik Elektronika
Audio Video
Standar
Kompetensi : Menjelaskan
Prinsip Pembuatan Master.
Kompetensi
Inti
|
Kompetensi
Dasar
|
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya (nilai religius).
|
1.1.
Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
tuhan yang menciptakan
|
1.2.
Mendeskripsikan kebesaran tuhan yang mengatur
karakteristik fenomena suara dan getaran.
|
|
1.3.
Mengamalkan nilai-nilai kejujuran dan semangat
dengan keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupam sehari-hari.
|
|
2.
Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaualan dunia (nilai sosial).
|
2.1.
Menunjukkan prilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu,kreatif, mandiri, kerja keras, inovatif, komunikatif, tanggung jawab dan
disiplin dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
|
2.2.
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
|
|
3.
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam
wawasan kemanusian kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
|
3.3.
Mengidentifikasi Kebutuhan Alat untuk Rekaman.
|
Indikator
pencapaian kompetensi :
1. Siswa
kelas X TAV 1 dan 2 mampu menjelaskan macam –macam peralatan untuk perekaman
menggunakan model pembelajaran E-Learning dengan KKM 75.
2. Siswa
kelas X TAV 1 dan 2 mampu menyebutkan karakteristik peralatan yang digunakan
untuk perekaman menggunakan model pembelajaran E-Learning dengan KKM 75.
Alokasi
Waktu : 2
45 Menit ( 1
Pertemuan )


Pertemuan
3
A.
Tujuan Pembelajaran
|
Setelah mengikuti pembelajaran peserta
didik akan dapat :
1. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 akan dapat menjelaskan peralatan untuk perekaman
menggunakan model pembelajaran E- Learning
dengan KKM 75.
2. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 akan dapat menyebutkan peralatan
yang digunakan untuk perekaman menggunakan model
pembelajaran E-Learning dengan KKM 75.
|
|
B. Materi
Pembelajaran
|
1. Kebutuhan
alat untuk merekam seperti :
Ø Mikropon
Ø Mixer
Ø Equalizer
Ø Audio
generator
Materi
terlampir
|
|
C. Nilai
Karakter bangsa dan Nilai Kewirausahaan yang diterapkan
|
1. Religius
2. Jujur
3. Semangat
4. Rasa
ingin tahu
5. Disiplin
6. Mandiri
7. Kreatif
8. Inovatif
9. Komunikatif
10. Tanggung
jawab
11. Kerja
keras
|
|
D.
Metode Pembelajaran
|
1.Ceramah
2.Tanya-jawab
3.E-learning
|
|
E. Langkah-langkah
Kegiatan
1.
Pendahuluan, 15
Menit
|
||
a) Orientasi
|
1. Guru
menampilkan slide gambar power point macam-macam peralatan yang digunakan untuk perekaman.
|
|
b)
Apersepsi
|
1. Ketua
kelas menyiapkan teman-temannya duduk untuk berdoa dan dilanjutkan dengan memberi salam.
2. Guru mengabsen peserta didik yang hadir mengikuti pembelajaran.
3. Peserta
didik menyiapkan buku pelajaran dan tugas yang telah diberikan sebelumnya.
|
|
c)
Motivasi
|
1.
Guru memberikan penjelasan
singkat kegunaan kebutuhan alat untuk
rekaman.
|
|
2.
Inti, 60 Menit
|
||
a) Eksplorasi
|
1. Peserta
didik mendefinisikan sendiri materi sesuai pengetahuan yang dimiliki dan dibantu guru
mendefinisikanya dari buku modul
mastering (pre-test).
2. Peserta
didik menyimak materi yang akan dijelaskan oleh guru dengan
diberikan contoh slide gambar.
3. Peserta
didik membaca dan menulis materi yang ditampilkan dalam media pembelajaran power point.
|
|
b) Elaborasi
|
1.
Guru menggunakan media
pembelajaran power point dan modul mastering
audio sebagai sarana pembelajaran
2.
Guru memberikan kesempatan
bertanya mengenai materi yang telah
dijelaskan (post-test).
3.
Peserta didik bertanya mengenai
materi yang telah dijelaskan oleh
guru.
|
|
c) Konfirmasi
|
1. Peserta
didik membacakan dan menuliskan kembali materi yang telah dijelaskan oleh guru.
2. Guru
memberikan latihan soal tentang materi yang telah dijelaskan.
3. Peserta
didik mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.
|
|
3. Penutup, 15 Menit
1. Guru
dan peserta didik secara bersama-sama membahas latihan soal yang telah
dikerjakan
2. Guru
memberikan tugas melalui internet di blogspot untuk dikerjakan dirumah.
3. Guru
menyampaikan rencana materi pembelajaran selanjutnya di blogspot.
|
||
F. Alat
dan Bahan Sumber Belajar
|
||
a) Alat
|
1. Laptop
2. Proyektor dan Layar
3. Spidol dan Penghapus
4. White Board
5. Internet blogspot
6. Power point macam peralatan rekaman
|
|
b) Sumber
Belajar
|
1.
Buku model mastering
2.
Kristianto sumoro hadi Yp,Penghantar
ilmu akustik, Jakarta, Hadi sumoro, 2008
3.
Sinclair R Ian, Rekaman dan reproduksi
HI-FI, Jakarta, PT.Elexmedia Komputindo, 1988
4.
Indrawan,teknik servis /Reparasi
tape recorder, Jakarta, Bintang terang jakarta, 1987.
5.
Internet.
|
|
G. Penilaian
1.
Pre-test
2.
Post-test
3.
Latihan soal
4.
Tugas
Penilaian Terlampir
|
||
Jakarta,
24 Nopember 2013
Guru
Pamong
|
Mahasiswa
PPL
|
Rahmat Sudrajat, S.Pd
|
Yan Fauzi Budiman
|
NIP
:
|
NIM : 5215087487
|
Menyetujui,
Dosen
Pembimbing
|
Drs.Mufty Ma’sum, M.Pd
|
NIP
:
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Dinamika
Pembangunan 1 Jakarta
|
MULYANA, S.H
|
NIP
:
|
Lembar Latihan soal
Nama Peserta didik :
Kelas :
Indikator :
1. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 mampu menjelaskan macam-macam kebutuhan peralatan yang digunakan untuk rekaman dengan KKM 75 .
No
|
Soal
|
Skor
Maksimal
|
Skor
Siswa
|
1
|
Jelaskan peralatan yang digunakan untuk perekaman ?
|
10
|
|
2.
|
Jelaskan
mengenai peralatan mikropon untuk rekaman ?
|
10
|
|
3.
|
Jelaskan
mengenai peralatan audio mixer untuk rekaman ?
|
10
|
|
4.
|
Jelaskan
mengenai equalizer yang digunakan untuk perekaman ?
|
10
|
|
5.
|
Jelaskan
mengenai peralatan audio compressor ?
|
10
|
|
Jumlah skor maksimal
|
50
|
Nilai Siswa =
100

Penskoran
:
No
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
100 – 90
|
Sangat baik
|
2
|
80 – 70
|
Baik
|
3
|
60 – 50
|
Cukup
|
4
|
50 – 40
|
Kurang
|
5
|
30 – 10
|
Sangat Kurang
|
Catatan
: Standar KKM untuk mata pelajaran produktif sekolah = 75.
Nilai latihan soal dan
tugas ditambah untuk mencapai KKM.
Jawaban Latihan soal
1. Jelaskan
peralatan yang digunakan untuk perekaman yang anda ketahui ?
Jawab
:
Ø
Mikropon
Ø
Audio mixer
Ø
Audio reverb
Ø
Equalizer
Ø
Audio Compressor
Ø
Audio Multigate
Ø
Komputer (DAW / PC)
Ø
Soundcard
2. Jelaskan
mengenai peralatan mikropon untuk
rekaman ?
Jawab
:
Mikropon adalah suatu alat yang dapat mengubah getaran
suara menjadi getaran lsitrik. Mikropon merupakan salah satu sumber pokok
berkaitan dengan masukan sinyal pada studio rekaman / studio produksi.
3. Jelaskan
mengenai peralatan audio mixer untuk rekaman?
Jawab
:
Dalam dunia audio profesional sebuah
mixing consule, analog maupun digital atau juga disebut soundboard / mixing
desk (papan suara) merupakan peralatan elektronika berfungsi memadukan suara
atau mencampur suara beberapa sinyal audio.
4. Jelaskan
mengenai equalizer yang digunakan untuk peralatan perekaman?
Jawab :
Equalizer grafik dan equalizer parametric.
5. Jelaskan
mengenai peralatan audio compressor untuk rekaman ?
Jawab :
audio
Compressor digunakan agar suara lebih stabil. Dalam proses perekaman, Audio C
ompressor digunakan pada saat proses rekaman. Untuk rekaman. Compressor dapat
digunakan sebelum sinyal masuk ke tape / hard disk. Aplikasi ini, Compressor
berguna untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak sampai terjadi digital
clipping.
Lembar Tugas
Nama Peserta didik :
Kelas :
Indikator :
1. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 mampu menyebutkan karakteristik
peralatan yang digunakan untuk perekaman.
No
|
Soal
|
Skor
Maksimal
|
Skor
Siswa
|
1
|
Sebutkan
mengenai peralatan equalizer yang
dipakai untuk rekaman ?
|
10
|
|
2.
|
Sebutkan
spesifikasi komputer yang digunakan dalam peralatan perekaman suara ?
|
10
|
|
3.
|
Sebutkan
istilah untuk sound card ?
|
10
|
|
4.
|
Sebutkan
driver musik yang digunakan pada sound card ?
|
10
|
|
5.
|
Sebutkan peralatan yang biasa digunakan pada studio
digital ?
|
10
|
|
Jumlah skor maksimal
|
50
|
Nilai Siswa =
100

Penskoran
:
No
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
100 – 90
|
Sangat baik
|
2
|
80 – 70
|
Baik
|
3
|
60 – 50
|
Cukup
|
4
|
50 – 40
|
Kurang
|
5
|
30 – 10
|
Sangat Kurang
|
Catatan
: Standar KKM untuk mata pelajaran produktif sekolah = 75
Nilai latihan soal dan
tugas ditambah untuk mencapai KKM.
Jawaban
Tugas
1. Sebutkan
spesifikasi peralatan equalizer untuk
rekaman ?
Jawab :
Fungsi umum dari equalizer adalah
untuk memunculkan atau meniadakan frekuensi tertentu dalam teknologi rekaman
digital keberadaan audio equalizer digantikan dengan equalizer yang terdapat didalam
software rekaman.
2. Sebutkan
spesifikasi komputer yang bisa digunakan
dalam peralatan rekaman ?
Jawab :
Komputer
dapat digunakan disemua proses pembuatan master mulai dari rekaman hingga
mastering. Tetapi peranan komputer lebih banyak pada proses premaster dan
mastering. Satu unit komputer yang dapat digunakan minimal Pentium III atau AMD
Duron 1,2 GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CD RW.
3. Sebutkan
salah satu istilah untuk sound card ?
Jawab :
Audio converter berfungsi sebagai interface dengan
komputer.
4. Sebutkan
driver musik yang digunakan pada sound
card ?
Jawab :
Ø ASIO
Ø MME
Ø WDM
Ø GSIF
5. Sebutkan
peralatan rekaman yang biasa digunakan pada
studio digital ?
Ø Komputer
Ø Sound
card
Ø Multitarck
Software
Ø Mikropon
Ø Mixer
Ø Audio
Reverb.
Materi pelajaran
Pendahuluan
Alat
musik menghasilkan gelombang audio. Ketika orang berbicara atau menyanyi maka
dihasilkan gelombang audio. Gelombang audio itulah yang akan direkam dan
diproses menjadi sebuah lagu. Peralatan yang digunakan didalam proses rekaman
meliputi :
Materi
1. Mikropon

Mikropon adalah suatu alat yang dapat mengubah getaran
suara menjadi getaran lsitrik. Mikropon merupakan salah satu sumber pokok
berkaitan dengan masukan sinyal pada studio rekaman / studio produksi. Karena
mikropon pada umumnya sangat peka dalam menerima getaran suara, peletakan
mikropon memerlukan pengaturan khusus agar suara-suara yang tidak ikut masuk
menggetarkan membrane mikropon. Terdapat beraneka jenis mikropon yang mempunyai
karakteristik berbeda oleh karena itu untuk terapan yang berbeda diperlukan
jenis mikropon yang berbeda. Agar hasilnya optimal diperlukan keterampilan
pemilihan mikropon yang sesuai dengan tujuan pengambilan suara.
2. audio mixer

Dalam
dunia audio profesional sebuah mixing consule, analog maupun digital atau juga
disebut soundboard / mixing desk (papan suara) merupakan peralatan elektronika
berfungsi memadukan suara. Lebih popular dengan istilah ‘mixing’ pengaturan
jalur (routing) dan merubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio.
Sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau
power amplifier. Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan,
termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik, sistem pengaturan suara,
dunia penyiaran baik radio maupun televise. Audio mixer juga diperlukan dalam
proses pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh penerapan sederhana, dalam
suatu pertunjukan musik misalnya sangatlah tidak efisien jika digunakan
masing-masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian suara vocal penyanyi dan
alat-alat musik yang dimainkan oleh band pengiringnya. Disini audio mixer akan
menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing-masing mikropon yang
terpasang, mangatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik
dari vocal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
Mixer
merupakan perangkat paling popular setelah mikropon, lebih dikenal dengan
sebutan mixer, mungkin kebanykan orang menyebut demikian karena fungsinya yang
memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian menyeimbangkan, menjadi dua
kanal (L-R) untuk stereo, dan satu untuk mono. Kemudian mnegirim ke cross-over,
selanjutnya ke power amplifier.
Audio
mixer berfungsi untuk mencampur beberapa sinyal audio pada masa sekarang.
Studio rekaman banyak menggunakan audio mixer digital maupun dalam bentuk
software. Namun menu pada audio mixer tersebut sama dengan audio mixer pada
umumnya.
Menu
umum pada pada mixer
a. Gain
Disebut juga input
level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel
mixing consule. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang
diinginkan diterima oleh consule. Apakah berupa sinyal mica tau berupa sinyal line(key
board, tape deck, dll). Tombol ini akan sangat membantu untuk mangatur sinyal
yang akan masuk ke consule. Bila terlalu lemah maka dapat dilakukan penambahan,
bila terlalu kuat dapat dikurangi
Contoh : untuk penyanyi
yang suaranya lemah atau tidak memiliki power yang baik, diperlukan penambahan
gain yang lebih sedangkan untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan
sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk ke mixer
tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan distrosi
sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan
aka n menyebabkan noise.
b. Eq
Pada Channel
Pada setiap channel
dimixing console selalu terdapat equalizer section. Fungsinya yaitu sebagai
pengatur tone untuk memodifikasi suara yang masuk pada channel tersebut.
Umumnya sound enginer melakukan perubahan sound melalui eq berujuan yaitu :
Ø Untuk
merubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai.
Ø Untuk
mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah. Misalnya feedback dengung,
overtune.
c. Eq
yang fix
Yang dimaksud fix adalah pada equalizer tersebut tidak
memiliki tombol untuk memilih frekuensi yang aka n disetting. Karena
frekuensi yang akan “dikerjai” telah
ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada equalizer jenis ini mirip
dengan pembangian yang terdapat pada cross over, hanya terdiri atas :
Ø Low,
dan High pada Equalizer 2 way
Ø Low,
Mid dan High pada Equalizer 3 way
Ø Low,
Low-mid , High-mid dan High Equalizer
pada 4 way
d. Sweepable
Equalizer
Biasa disebut quasi parametric atau semi parametric (
bukan full parametric-karena tanpa pengatur bandwith) pada Equalizer yang full
parametric dapat dilakukan pengaturan untuk setiap parameternya. Apakah itu
parameter frekuensi, bandwidth, ataupun parameter level.
e. Line
Input
Masukan selain masukan
mic namun terpisah ( biasanya dengan jack guitar balance/TRS)
f. Insert
Digunakan untuk mengolah sinyal melalui effect seperti
gate, compressor atau Equalizer hanya untuk channel yang diinsert saja,
berfungsi bila kita ingin menggunakan effect atau apapun untuk memproses hanya
satu channel saja yang kita inginkan. Karena insert adalah jalur untuk
mengalirkan dan menerima kembali sinyal yang telah diproses oleh effect atau
perangkat apapun.
Struktur audio mixer
Jalur masukan (input)
biasanya dibagi menjadi beberapa bagian:
Ø Input
jack / penguat muka mikropon
Ø Basic
input controls
Ø Channel
EQ
Ø Bagian
Routing termasuk Direct out, Aux Send
Ø Input
Fades
Ø Sub
groups faders
Ø Ouput
Control termasuk master level control, EQ dan Matrix Rounting.
3. Equalizer

Fungsi
umum dari equalizer adalah untuk memunculkan atau meniadakan frekuensi tertentu
dalam teknologi rekaman digital keberadaan audio equalizer digantikan dengan
equalizer yang terdapat didalam software rekaman. Karakteristik equalizer
tersebut sama dengan equalizer pada umumnya, equalizer secara umum dapat dibagi
menjadi dua, yaitu grafik dan parametric. Equalizer sebaiknya digunakan sesudah
proses tracking. Artinya pada saat merekam suatu suara, baik itu vocal atau
gitar, dianjurkan untuk tidak mengequalizer-nya terlebih dahulu. Biasakanlah
untuk mencari sound yang terbaik pada saat merekam. Mungkin dengan merubah
letak mikropon, mengganti mikropon atau alat musik, yang harus diingat, tak
dapat diboost/cut apa yang tidak ada dari awal.
Parametric
Equalizer memiliki tiga buah parameter yang dapat distel yaitu :
Ø Center
Frekuensi : frekuensi tengah yang ingin dicut/ boost.
Ø Gain
: jumlah cut/Boost dalam satuan dB.
Ø Q
factor : lebar atau sempitnya bandwidth dari frekuensi yang di cut/Boost.
Ø Q
Factor : semakin tinggi angkanya, semakin sempit frekuensi semakin rendah Q
nya, semakin lebar frekuensi yang kena.
Selain
bell shape EQ yang terdapat ditentukan Q-nya, dikenal juga yang namanya
shelving EQ. pada Shelving EQ, bandwidth dan center frekuensi tidak lagi
relevan. Sebagai gantinya f dideskripsikan seabagai cut-off dan g adalah
slopenya.
Low Shelf EQ :
semua frekuensi dibawah f yang ditentukan akan terkena boost / cut.
High Shelf EQ :
semua frekuensi diatas f yang ditentukan akan terkena boost / cut.
High Pass EQ :
Semua frekuensi diatas f yang ditentukan akan dipotong / dibuang
Low Pass EQ :
Semua frekuensi diatas f yang ditentukan akan dipotong / dibuang
Low cut filter :
digunakan ketika merekam vocal dengan jarak dekat. Karena ada proximity effect
juga menjaga getaran seperti dari kaki A.
Apabila terpaksa mengequalizer lebih dari 6 dB, ubah
posisi mikropon atau tune alat musik untuk mendapatkan sound yang diinginkan.
Apabila melakukan pekerjaan mixing sementara orang lain yang melakukan
tracking, maka harus menggunakan equalizer. Dalam hal ini cobalah untuk
menghindari penggunaan dari 9 Db. Penggunaan equalizer, terutama saat melakukan
boost, memiliki efek samping yaitu phase shifting. Lebih baik untuk melakukan
cut, karena efek samping tidak sebesar mem-boost.
4. Audio Reverb

Reverb
adalah suatu efek yang terjadi karena suara yang dipantulkan. Tiap ruangan
memiliki karakteristik yang berbeda ditentukan oleh beberapa factor. Sama
dengan equalizer, audio reverb juga telah tersedia didalam software
rekaman. Ketika mixing reverb biasanya
digunakan sebagai efek send alasannya adalah : ketika sebuah lagu dimixing
cukup hanya menggunakan dua atau tiga unit reverb saja. Apabila digunakan dalam
posisi insert, maka harus dipasang sebuah unit pada setiap channel yang
membutuhkan reverb sedangkan dalam posisi send cukup buka aux bus dari channel
yang ingin diberi efek. Selain menghemat CPU, Dengan hanya menggunakan satu atau
dua buah unit saja, maka hasil mixing akan terdengar lebih menyatu karena
karakteristik reverbnya sama. Reverb terjadi karena adanya pantulan dari
suaranya sendiri. Tiap ruangan memiliki karakteristik yang berbeda, hal ini
ditentukan oleh beberapa faktor, seperti;
a. Bahan
dan bentuk dari dinding ruangan.
b. Luasnya
ruangan
c. Banyaknya
material/benda-benda didalam ruangan tersebut
Pre delay : pantulan pertama yang mempersepsikan ukuran
ruangan. Perencanaan dapat menghitung jarak pre delay berdasarkan luas ruangan
yang ada dengan patokan suara merambat sejauh 343 meter perdetik. Otak manusia
mempersepsikan reverb kerika jarak pre delay adalah kurang dari 100 ms. Apabila
lebih dari itu, maka dibilang adalh echo.
High cut : untuk memotong frekuenso tinggi reverb. Karena
apabila suara dipantulakan, maka akan kehilangan sebagian dari frekuensi
tinggi. Selain itu frekuensi tinggi sangat mudah untuk diserap oleh material
seperti karpet atau pakaian. Jadi, inilah yang dicoba untuk di simulasi oleh
reverb unit dengan mengatur parameter.
Diffusion : pengaturan
untuk mendapatkan kejelasan reverb.
5. Audio
Compressor

Compressor adalah sebuah alat yang
termasuk dalam kategori “gain based”. Sewaktu menyetel parameter-parameter yang
terdapat pada sebuah unit compressor, digunakan satuan dalam dB. Compressor
berguna untuk membuat sinyal lebih stabil atau rata.
audio Compressor digunakan agar suara lebih stabil. Dalam
proses perekaman, Audio C ompressor digunakan pada saat proses rekaman. Untuk
rekaman. Compressor dapat digunakan sebelum sinyal masuk ke tape / hard disk.
Aplikasi ini, Compressor berguna untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak
sampai terjadi digital clipping.
Yang termasuk dalam
kategori compressor antara lain :
Ø Limiter
: output konstan,
tidak peduli besar kecilnya sinyal yang masuk.
Ø Brick
Wall Limiter : limiter yang digunakan
pada saat mastering
Ø Frekuensi
Select Com : bekerja pada satu
band frekuensi yang telah ditentukan. Contohnya deesser. Deesser bekerja pada
frekunsi sekitar 5 – 8 KHz dan berguna untuk menekan bunyi SSSh dari Vocal.
Ø Multi
band Comprsr : banyak digunakan untuk
mastering dibagi menjadi beberapa bandwith masing-masing dengan pengaturan yang
berbeda berguna untuk menekan frekuensi tanpa harus menggunakan equalizer.
Apabila digunakan dengan baik dan benar, sebagian besar
pendengar yang awam tidak akan menyadari bahwa compressor telah digunakan.
Telingan manusia cenderung lebih peka terhadap perubahan pitch, dari pada
perubahan amplitudo.
Umumnya sound engineer mengerti musik. Tentu mengerti
selain nada dan irama perubahan dinamika atau keras lembutnya sebuah lagu yang
sangat berpengaruh pada keindahan lagu tersebut. Apalagi untuk lagu klasik.
Threshold adalah titik minimal yang membuat compressor
bekerja. Misalnya threshold diatur pada -20 dB. Berarti, semua sinyal yang
melewati -20dB akan diproses. Sinya yang tidak dilewati -20 dB tidak akan
diproses.
Ratio adalah perbandingan atau jumlah kompresi yang akan
dikenakan pada sinyal audio yang melewati batas threshold yang telah
ditetapkan. Contoh : ratio diatur pada perbandingan 3 : 1. Jadi, misalkan
sinyal akan dikompres dengan perbandingan 3 : 1, jadi misalkan sinyal berada
pada -14 berati melewati ratio dengan jumlah 6 dB lalu akan dikompress dengan
perbandingan 3 : 1. Maka akan didapat hasil 2. Nah ini yang ditambah pada
threshold – 20 dB diatas. Hasil akhir adalah -18 dB.
Beberapa compressor
memiliki pengaturan yang disebut hard knee atau softknee. Perbedaannya adalah
pada hardknee, ketika sinyal masih dibawah threshold, sama sekali tidak
decompress. Begitu melewati threshold, maka compressor langsung bekerja. Pada
softknee, ketika sinyal mulai mendekati threshold compressor mulai bekerja.
Contohya :
Dahulu sewaktu rekaman
di pita analog, ketika seorang sound engineer merekam material yang memiliki
perubahan dinamika tinggi, maka dia akan menurunkan volume sehingga bagian yang
berdinamika kuat tidak mengakibatkan distorsi. Masalahnya ketika volume diturunkan,
maka bagian yang lembut dekat pada noise floor, menjadi tak terdengar jelas
karena tertutup oleh suara seperti “SSsssshhh”. Dengan menggunakan compressor,
maka sound engineer dapat menstabilkan materi sehingga volume keseluruhan dapat
diangkat dan mengurangi noise.
6. Audio Multigate

Multigate bisa dianalogikan sebagai volume control
otomatis. Ketika menerima trigger berupa suara. Maka volume akan terbuka dan
ketika suara tidak ada, maka volume akan ditutup lagi begitu siyal yang berada dibawah
titik batas yang ditentukan.
a. Titik
batas yang ditentukan disebut threshold
b. Seberapa
cepat volume dibuka disebut attack
c. Seberapa
cepat volume itu ditutup kembali disebut release
d. Volume
tidak sepenuhnya mati disebut range
Multigate bisa dipasang
di drum sebagai noise gate. Missal dipasang di bass drum, ketika bass tidak
dibunyikan, maka tidak ada suara yang dilewatkan, tetapi ketika dibunyikan maka
volume akan otomatis terbuka.
Fungsi lain adalah
sebagai trigger. Missal dipasang pada snare drum, ketika snare dipukul maka
akan mentrigger efek (synthesizer) dan bersamaan akan mengeluarkan bunyi efek
yang diinginkan.
7. komputer (PC)

Komputer
dapat digunakan disemua proses pembuatan master mulai dari rekaman hingga
mastering. Tetapi peranan komputer lebih banyak pada proses premaster dan
mastering. Satu unit komputer yang dapat digunakan minimal Pentium III atau AMD
Duron 1,2 GHz, Ram 256 MB, Harddisk dan CD RW. Sebenarnya spesifikasi di atas
lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan dari softwarenya perekaman yang
digunakan sebab tiap-tiap software membutuhkan spesifiikasi minimal yang
berbeda –beda.
8. Sound Card

Selain
processor, ram, dan harddisk, soundcard merupakan elemen yang paling penting
pada rekaman berbasis komputer sebab kualitas suara yang akan dihasilkan sangat
ditentukan oleh soundcard. Sound card atau biasa juga disebut audio converter
terbagi menjadi beberapa bentuk lain, onboard, PCI, USB, dan firewire.
Soundcard dengan koneksi USB maupun firewire pada mulanya ditujukan untuk para
pengguna laptop, tetapi saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku. Hal yang
harus diperhatikan dalam memilih soundcard yaitu resolusi dan sample rate.
Missal 16 bit/44.1 KHz, 24 bit/96KHz dll. Semakin besar resolusi maupun sample
rate kualitas suara yang dihasilkan akan semakin baik walaupun pada akhirnya
lagu akan di-burn ke CD yang hanya memiliki resolusi 16 bit/44.1 KHz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar