RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMK
DINAMIKA PEMBANGUNAN 1 JAKARTA
Mata
Pelajaran :
Kompetensi Kejuruan Audio Video (V4)
Kelas
: XI
TAV 1 dan 2
Semester
: Genap/4
Program
Studi : Teknik Elektronika
Audio Video
Standar
Kompetensi : Menjelaskan
Prinsip Pembuatan Master
Kompetensi
Inti
|
Kompetensi
Dasar
|
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya (nilai religius).
|
1.1.
Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
tuhan yang menciptakan
|
|
1.2.
Mendeskripsikan kebesaran tuhan yang mengatur
karakteristik fenomena suara dan getaran.
|
|
1.3.
Mengamalkan nilai-nilai kejujuran dan semangat
dengan keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupam sehari-hari.
|
2.
Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaualan dunia (nilai sosial).
|
2.1.
Menunjukkan prilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu,kreatif, mandiri, kerja keras, inovatif, komunikatif, tanggung jawab dan
disiplin dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
|
|
2.2.
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
|
3.
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan
factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam
wawasan kemanusian kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
|
3.2.
Menjelaskan perbedaan studio pembuatan master dan
rekaman
|
Indikator
pencapaian kompetensi :
1. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 mampu mengidentifikasikan jenis-jenis studio pembuatan master dan
rekaman menggunakan model pembelajaran E-Learning dengan KKM 75.
2. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 mampu menyebutkan perekaman analog dan perekaman digital
menggunakan model pembelajaran E-Learning dengan KKM 75.
Alokasi Waktu :
45 Menit (
Pertemuan )


Pertemuan 2
A.
Tujuan Pembelajaran
|
Setelah mengikuti pembelajaran peserta
didik akan dapat :
1. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 akan dapat menjelaskan jenis- jenis studio pembuatan master dan rekaman menggunakan model pembelajaran E-Learning dengan KKM
75.
2. Siswa
kelas XI TAV 1/2 akan dapat
menyebutkan perekaman secara
analog dan perekaman secara digital menggunakan model pembelajaran E-Learning dengan KKM 75.
|
|
B. Materi
Pembelajaran
|
1. Pengertian
studio recording, seperti :
Ø Recording
profesional
Ø Record
label
Ø Home
recording
2. Jenis-jenis
rekaman, seperti :
Ø Rekaman
analog
Ø Rekaman
digital
Materi
terlampir
|
|
C. Nilai
Karakter bangsa dan Nilai Kewirausahaan yang diterapkan
|
1. Religius
2. Semangat
3. Rasa
ingin tahu
4. Disiplin
5. Mandiri
6. Kreatif
7. Inovatif
8. Komunikatif
9. Tanggung
jawab
10. Kerja
keras
11. Jujur
|
|
D.
Metode Pembelajaran
|
1.Ceramah
2.Tanya-Jawab
3.E-Learning
|
|
E. Langkah-langkah
Kegiatan
1.
Pendahuluan, 15
Menit
|
||
a) Orientasi
|
1. Guru
menampilkan slide gambar power point tentang studio recording dan jenis-jenis rekaman.
|
|
b)
Apersepsi
|
1. Ketua
kelas menyiapkan teman-temannya duduk untuk berdoa dan dilanjutkan dengan memberi salam kepada guru.
2. Guru mengabsen peserta didik yang hadir mengikuti pembelajaran.
3. Peserta
didik menyiapkan buku pelajaran dan modul mastering serta tugas di Blogspot yang telah diberikan sebelumnya.
|
|
c)
Motivasi
|
1.
Guru memberikan penjelasan
singkat manfaat studio recording dan
jenis-jenis rekaman.
|
|
2.
Inti, 60 Menit
|
|
|
a) Eksplorasi
|
1. Peserta
didik mendefinisikan sendiri materi sesuai pengetahuan yang dimiliki dan dibantu guru
mendefinisikanya dari buku modul
mastering (Pre-test).
2. Peserta
didik menyimak materi yang akan dijelaskan oleh guru dengan
diberikan contoh slide gambar studio recording.
3. Peserta
didik membaca dan menulis materi yang ditampilkan dalam media pembelajaran power point.
|
|
b) Elaborasi
|
1. Guru
menggunakan media pembelajaran power point dan modul mastering sebagai sarana pembelajaran.
2. Guru
memberikan kesempatan bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan kepada peserta didik (Post-test).
3. Peserta
didik bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan oleh guru.
|
|
c) Konfirmasi
|
1. Peserta
didik membacakan dan menuliskan kembali materi yang telah dijelaskan oleh guru.
2. Guru
memberikan latihan soal tentang materi yang telah dijelaskan.
3. Peserta
didik mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.
|
|
3. Penutup, 15 Menit
1. Guru
dan peserta didik secara bersama-sama membahas latihan soal yang telah
dikerjakan.
2. Guru
memberikan tugas melalui internet di blogspot untuk dikerjakan dirumah.
3. Guru
menyampaikan rencana materi pembelajaran selanjutnya di blogspot.
|
||
F. Alat
dan Bahan Sumber Belajar
|
||
a) Alat
|
1. Laptop
2. Proyektor dan Layar
3. Spidol dan Penghapus
4. White Board
5. Internet Blogspot.
6. Power point studio recording dan rekaman
|
|
b) Sumber
Belajar
|
1.
Buku model mastering
2.
Kristianto sumoro hadi
Yp,Penghantar ilmu akustik, Jakarta, Hadi sumoro, 2008
3.
Sinclair R Ian, Rekaman dan
reproduksi HI-FI, Jakarta, PT.Elexmedia Komputindo, 1988
4.
Indrawan,teknik servis /Reparasi
tape recorder, Jakarta, Bintang terang jakarta, 1987.
5.
Internet.
|
|
G. Penilaian
1.
Pre-test
2.
Post-test
3.
Latihan Soal
4.
Tugas
Penilaian Terlampir
|
|
|
Jakarta,
24Nopember 2013
Guru
Pamong
|
Mahasiswa
PPL
|
|
|
Rahmat Sudrajat, S.Pd
|
Yan Fauzi Budiman
|
NIK
:
|
NIM : 5215087487
|
Menyetujui,
Dosen
Pembimbing
|
|
Drs.Mufty Ma’sum, M.Pd
|
NIP : 105608161988031001
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Dinamika
Pembangunan 1 Jakarta
|
|
MULYANA,
S.H
|
NIK
|
Latihan Soal
Nama Peserta didik :
Kelas :
Indikator :
1. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 mampu mengidentifikasikan jenis-jenis studio pembuatan
master dan rekaman dengan KKM 75.
No
|
Soal
|
Skor
Maksimal
|
Skor
Siswa
|
1
|
apakah
yang dimaksud dengan studio recording ?
|
10
|
|
2.
|
Apakah
yang dimaksud dengan control room dan recording room pada studio recording?
|
10
|
|
3.
|
Apakah
yang dimaksud dengan recording profesional ?
|
10
|
|
4.
|
Apakah
yang dimaksud dengan record label ?
|
10
|
|
5.
|
Apakah yang dimaksud dengan home recording ?
|
10
|
|
Jumlah skor maksimal
|
50
|
|
Nilai Siswa =
100

Penskoran
:
No
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
100 – 90
|
Sangat baik
|
2
|
80 – 70
|
Baik
|
3
|
60 – 50
|
Cukup
|
4
|
50 – 40
|
Kurang
|
5
|
30 – 10
|
Sangat Kurang
|
Catatan
:
Standar
KKM untuk mata pelajaran produktif sekolah =
75
Nilai latihan soal dan tugas
ditambah untuk mencapai KKM.
Jawaban Latihan soal
1) Apakah
yang dimaksud dengan studio recording ?
Jawab
:
Studio recording atau studio rekaman adalah fasilitas untuk
merekam suara. Idealnya, ruang yang secara khusus dirancang oleh acoustician
untuk mencapai sifat akustik yang ada pada sebuah studio recording (memperhatikan aspek:
diffusion, reflections, reverb time, ambient, dan lain-lain).
2) Apakah
yang dimaksud dengan control room dan recording room ?
Jawab
:
Control
room Atau
sering disebut ruang operator studio.Merupakan tempat beradanya peralatan recording,
tempat untuk editing dan mixing, dan tempat untuk mengontrol ruangan lainnya.
Recording room, Ruangan ini biasanya diberi peredam dan dirancang secara
akustik. Ruangan ini merupakan tempat beradanya instrument musik dan tempat
musisi merekam musiknya.
3) Apakah
yang dimaksud dengan recording profesional ?
Jawab
:
Merupakan studio rekaman
dengan tempat dan ruangan yang dirancang secara khusus, memiliki peralatan yang lengkap, dan menghasilkan
rekaman dengan kualitas yang profesional. Studio rekaman profesional
biasanya dikerjakan oleh sound engineer ahli dan
bersetifikat sekolah formal engineer.
4)
Apakah
yang dimaksud dengan Record label ?
Jawab :
Adalah
studio rekaman sekaligus label distribusi dan marketing karya musik musisi. Studio seperti ini ada dua
macam, yaitu: studio record label major (menangani
klien artist) dan studio record label indie (menangani band dan musisi indie).
5)
Apakah yang dimaksud dengan Home
recording ?
Jawab
:
Studio
jenis ini mulai marak tahun 1990an, home recording adalah konsep memproduksi musik di rumah sendiri. Home recording
merupakan studio rekaman yang ruangannya tidak dirancang secara khusus dan
menggunakan peralatan yang sederhana. Tapi bukan berarti kualitasnya buruk,
sudah banyak single dan album yang direkam secara home recording tapi hasilnya setara kualitas studio rekaman
profesional.
Lembar Penilaian Tugas
Nama Peserta didik :
Kelas :
Indikator :
2. Siswa
kelas XI TAV 1 dan 2 mampu menyebutkan perbedaan studio pembuatan perekaman analog dan perekaman digital dengan
KKM 75.
No
|
Soal
|
Skor
Maksimal
|
Skor
Siswa
|
1
|
Sebutkan
komponen yang digunakan dalam perekaman analog ?
|
10
|
|
2.
|
Sebutkan
jenis-jenis studio master berdasarkan pembuatan rekaman-nya
|
10
|
|
3.
|
Sebutkan
5 komponen pada sistem perekaman DAW ?
|
10
|
|
4.
|
Sebutkan
kualitas sistem pada perekaman DAW ?
|
10
|
|
5.
|
Sebutkan
kelebihan sistem pada perekaman DAW ?
|
10
|
|
Jumlah skor maksimal
|
50
|
|
Nilai Siswa =
100

Penskoran
:
No
|
Nilai
|
Keterangan
|
1
|
100 – 90
|
Sangat baik
|
2
|
80 – 70
|
Baik
|
3
|
60 – 50
|
Cukup
|
4
|
50 – 40
|
Kurang
|
5
|
30 – 10
|
Sangat Kurang
|
Catatan
:
Standar
KKM untuk mata pelajaran produktif sekolah =
75
Nilai latihan soal dan
tugas ditambah untuk mencapai KKM.
Jawaban Tugas
1)
Sebutkan komponen peralatan yang
digunakan dalam rekaman analog ?
Jawab
:
Ø Head
recording
Ø Head
hapus
Ø Head
playback
Ø Kaset
tape
Ø Katris
2)
Sebutkan jenis-jenis pembuatan master
berdasarkan pembuatan rekaman-nya ?
Jawab
:
Ø Rekaman
analog
Ø Rekaman
digital
3)
Sebutkan 5 komponen pada perekaman
sistem DAW ?
Jawab
:
1. Komputer
2. Multitrack
Software
3. Mikropon
4. Audio
Converter
5. Speaker
flat
4)
Sebutkan Kualitas sistem pada perekaman
DAW ?
Jawab
:
1. Mikropon
dan kabel yang baik
2. Pre
amp dan converter yang berkualitas
3. Komputer
yang kuat.
5)
Sebutkan kelebihan dalam sistem
perekaman digital ?
Jawab
:
Ø Mix
inside box
Ø Total
recall
Materi
Pelajaran
Studio recording atau studio rekaman
adalah fasilitas untuk merekam suara. Idealnya, ruang yang secara khusus
dirancang oleh acoustician untuk mencapai sifat akustik yang ada pada sebuah studio recording (memperhatikan aspek:
diffusion, reflections, reverb time, ambient, dan lain-lain). Studio recording
biasanya mampu mengerjakan berbagai pekerjaan audio editing seperti:
1.
merekam lagu untuk band/solois
2.
membuat jingle/lagu iklan untuk tv
dan radio komersial
3.
mengerjakan movie scoring/ilustrasi
musik dan pekerjaan audio lainnya.
Umumnya
studio rekaman profesional terdiri dari dua ruangan inti, yaitu:
1.
control room studio
2.
recording room studio
1. Control room
Atau sering disebut ruang operator
studio. Merupakan tempat beradanya peralatan recording, tempat untuk editing
dan mixing, dan tempat untuk mengontrol ruangan lainnya.
2. Recording room
Ruangan ini biasanya diberi peredam
dan dirancang secara akustik. Ruangan ini merupakan tempat beradanya instrument
musik dan tempat musisi merekam musiknya.
Studio recording menggunakan
peralatan-peralatan yang dirancang khusus, yang mencakup hardware recording,
software Digital Audio Workstation, virtual studio plugin/vst dan instrment
musik. Studio rekaman selalu dipimpin oleh sound engineer yang sering disebut juga
operator studio, engineer ini adalah orang yang bertanggung jawab dan
mengerjakan tracking, audio editing, mixing dan mastering.
Dampak
dari perkembangan teknologi, saat ini studio recording terdiri dari beberapa
jenis, diantaranya:
1.
Studio
recording profesional
Merupakan studio rekaman dengan
tempat dan ruangan yang dirancang secara khusus, memiliki peralatan yang
lengkap, dan menghasilkan rekaman dengan kualitas yang profesional. Studio
rekaman profesional biasanya dikerjakan oleh sound engineer ahli dan
bersetifikat sekolah formal engineer.
2.
Studio
record label
Adalah studio rekaman sekaligus
label distribusi dan marketing karya musik musisi. Studio seperti ini ada dua
macam, yaitu: studio record label major (menangani klien artist) dan studio
record label indie (menangani band dan musisi indie).
3.
Home
recording
Studio jenis ini mulai marak tahun
1990an, home recording adalah konsep memproduksi musik di rumah sendiri. Home
recording merupakan studio rekaman yang ruangannya tidak dirancang secara
khusus dan menggunakan peralatan yang sederhana. Tapi bukan berarti kualitasnya
buruk, sudah banyak single dan album yang direkam secara home recording tapi
hasilnya setara kualitas studio rekaman profesional.
1. Perekaman secara
analog

Saat ini “analog“ merupakan satu-satunya jenis rekaman
yang dilakukan kebanyakan musisi. Kemampuan yang luas dari alat rekam DAT
(Digital Audio Tape recording), Alesis ADAT 8 trek, Tascam DA-88 8 trak dan
perekam hard disk seperti Emu Darwin, Akai dan Vestax telah merubah situasi ini
tetapi prosesnya sama meskipun ada perbedaan teknikal dan spesifikasi format.
Peralatan perekaman analog menggunakan sebuah tape
plastic yang dilapisi dengan partikel-partikel magnet bergerak melintasi head
perekam magnet dengan kecepatan yang konstan untuk merekam dan memutar ulang
selaluu ada sebuah head, penghapus, pada jalur tape,untuk menghapus kembali
partikel-partikel sebelum head rekam. Pada mesin dua head terdapat satu head
untuk merekam maupun playback. Desain tiga head mempunyai satu head untuk
merekam, sinkronisasi (sync head) dan yang lain untuk playback. Mesin-mesin
profesional mempunyai tiga head.
Ada keterbatasan banyaknya sinyal partikel tape dapat
serap dan produksi ulang. Dua buah parameter berkaitan dengan memaksimalkan kemampuan
tape untuk merekam dan playback adalah kecepatan dan bias. Pada kecepatan yang
lebih cepat, lebih banyak sinyal yang diberikan, dengan kata lain lebih banyak
partikel yang terekam.kebanyakan perekam multitrack analog profesional bekerja
pada 30 ips (inch per second/inch per detik). Sinyal frekuensi tinggi, 100 KHz
atau lebih, jauh lebih tinggi dari yang manusia sanggup dengar, ketika direkam
bersama sinyal normal, partikel magnet bekerja lebih baik untuk menghasilkan
frekuensi-frekuensi tinggi.
Pada proses yang complex banyak kemungkinan terjadi
kesalahan. Mesin tape harus secara mekanis dan elektronik diatur pada
spesifikasi yang sangat akurat. Pertama, untuk memastikan bahwa secara fisik
memungkinkan tape secara lembut berbalik (shuttle), rewind atau forward.
Meskipun formula tape berkembang sangat pesat, problem mekanik dapat merusak
tape karena meregang atau mengusutkan. Tidak ada yang dapat memperbaiki
kesalahan ini. Problem lain termasuk kehilangan partikel kaset, dinamakan
“shedding” (penghancuran), fluktansi cepat yang memproduksi “wow” and “flutter”
dan kaset yang tidak layak untuk kontak dengan head.
Lebih jauh lagi, elektronik harus merekam sinyal input
dan melakukan playback dengan baik. Inilah mengapa tone/frekuensi pada kaset
master anda menjadi sangat penting. Frekeunsi tone dibutuhkan untuk mengatur
secara elektronika pada mesin tape sehingga ketika bekerja pada studio yang
berbeda, tape terdengar sama seperti yang diingat. Ketika semua parameter
diatur secara benar dapat didengarkan kembali apa yang telah direkam
sebelumnya.
2. Rekaman Secara
Digital

Proses perekaman digital secara mekanik jauh lebih
sederhana, tetapi sangat banyak melibatkan elektronika sinyal masukan dikopi
1000 kali/detik dan setiap potongan akustik masing-masing diberi angka digital,
yang berisikan nomor 0 dan 1. Secara teori pengubah analog ke digital (ADC
Converter) menerima masukan analog dan merubahnya menjadi sekelompok angka
kombinasi 0 dan 1. Sedangkan pengubah digital ke analog (digital to analog/DAC)
berfungsi mengubah sinyal digital ke analog
Sampling rate adalah kecepatan pengambilan sampel atau
berapa banyak suara dipotong dalam satu detik merupakan faktor utama pada
seberapa baik sebuah suara dapat melalui proses digitalisasi. CD dikopi atau
disampel pada 44,1K atau 44.100 kali/detik, dan itu menjadi standard industri.
Beberapa format menawarkan 48 K sampling.
Ukuran hard disk membatasi lama waktu perekaman.
Pencarian menjadi sangat cepat, begitu pula saat melakukan pengeditan. Ketika
cara ini dipadukan dengan komputer sebagai antar muka, didapatkan sebuah
processor yang tangguh.
Pada
rekaman secara digital biasanya menggunakan komputer DAW (Digital Audio
Workstation) adalah sebuah sistem rekaman berbasis komputer yang dirancang
untuk menggantikan studio rekaman tradisional seperti multitrack recording dan
playback juga penggunaan berbagai macam fx untuk mixing seperti compressor,
reverb dan EQ dan juga CD untuk media penyimpanan-nya.
DAW (digital audio workstation) adalah sebuah sistem rekaman
berbasis komputer yang dirancang untuk menggantikan studio rekaman tradisional.
D.A.W memiliki segala kemampuan dari studio rekaman tradisional seperti multi
track recording dan playback, juga penggunaan berbagai macam fx untuk mixing
seperti compressor, reverb dan eq. DAW modern bahkan memiliki kemampuan yang
tak dimiliki oleh sistem studio rekaman masa lalu seperti kemampuan undo, non
destructive editing, vocal correction, drum replacement, amp simulator dan
sebagainya. Pada era digital sekarang ini banyak studio yang sudah tidak
menggunakan mixer, melainkan sebuah converter yang sudah ada pre ampnya.
Pendekatan semacam ini selain lebih ringkas juga menghemat biaya. Tetapi, baik
digital maupun analog, alat-alat diatas tetaplah digunakan. Compressor, reverb
dan eq mungkin telah menjadi software plug in yang ada didalam komputer. Tetapi
apabila diperhatikan, baik berupa plug in dilayar komputer, maupun yang
berwujud kotak dirack sesungguhnya parameter yang digunakan adalah sama.
Sistem ini dinamakan mix inside the box. Kelebihan utama
adalah harga terjangkau, dengan kualitas yang tetap profesional. Dapat dimiliki
sebanyak mungkin compressor, reverb atau plug in lain selama sistem sanggup.
Bandingkan dengan di jaman analog yang harus membeli banyak unit compressor,
reverb, eq. hal inilah yang menyebabkan semakin populernya studio rekaman
digital, dengan harga terjangkau dengan kualitas yang baik. Kuncinya adalah SDM
yang handal dan berpengalaman.
Kelebihan lain dari sistem digital yaitu total recall,
pekerjaan mixing dapat dilanjutkan tepat di saat ditinggalkan. Bandingkan
dengan mixer analog. Apabila proses mixing belum selesai, maka mixer tidak
boleh diutak-atik. Apabila mixer sudah dipakai orang lain, maka apabila mau
melanjutkan mixing harus mengatur kembali satu persatu settingan yang
automation seperti NEVE atau SSL. Tetapi harganya akan mahal sekali secondnya
saja mungkin bisa 2 milyar. Sistem MIB (mix inside box) ini kualitasnya
tergantung pada 3 hal yaitu:
1. Mikropon
dan kabel yang baik
2. Pre
amp dan converter yang berkualitas
3. Komputer
yang kuat
Hampir sama dengan
studio rekaman pada umumnya, studio berbasis DAW terdiri atas 5 komponen utama,
yaitu:
1.
Komputer berfungsi sebagai “host” dan
multi track software dan audio converter. Komputer juga menyediakan processing
power yang diperlukan untuk operational audio dan plug in. komputer untuk DAW
memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kebanyakan komputer kantoran atau
game. Beberapa spesifikasi tambahan adalah :
Ø Tingkat
kebisingan yang rendah
Ø Operating
system yang diset untuk penggunaan software audio.
Ø Hard
disk yang dimiliki cluster size lebih besar
Ø Sound card on-board yang dimatikan untuk
mencegah conflict.
2.
Multi track software
Disini
adalah software yang kita gunakan untuk memproses data hasil rekaman. Biasanya
sudah dilengkapi plug in seperti compressor, reverb, eq, amp simulator, drum
replacement, dsb. Beberapa software yang banyak digunakan adalah :
Ø Pro
tools
Ø Cubasse/nuedo
Ø Sonar
Ø Digital
performer
Ø Logic
Ø Dan
sebagainya
3.
Audio converter
Berfungsi
untuk mengubah sinyal analog menjadi digital (ADC) juga kebalikannya yaitu
digital menjadi analog. Converter yang dimaksud disini berbeda dengan sound
card kebanyakan yang sering dipakai untuk rumahan atau game.
4.
Mikropon
Berfungsi
sebagai tranducer yaitu merubah gelombang suara di udara menjadi variasi
voltase yang nanti nya akan diubah menjadi data digital oleh converter.
5.
Speaker monitor
Seperti
telah dijelaskan diawal, speaker monitor adalah speaker yang flat dan dirancang
khusus untuk kebutuhan mixing/mastering. Speaker falt ini berbeda dengan
speaker rumahan, memiliki respon yang merata dari 30 Hz – 20 Hz. Dengan kata
lain, speaker jenis ini jujur dalam mereproduksi hasil mixing. Inilah yang
diperlukan seorang sound enginer pada saat mixing. Yaitu mendapatkan gambaran
akurat dari frekuensi berbagai instrument yang sedang di mixing. Apabila
speaker yang digunakan untuk mixing tidak flat. Maka telinga akan tertipu oleh
speaker dan tidak dapat menentukan frekeunsi dengan tepat.
Kualitas sistem DAW
tergantung pada 3 hal yaitu :
1.
Mikropon dan kabel yang baik
2.
Pre amp dan converter yang berkualitas
3.
Komputer yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar